Pertemuan ke 2: Yuk kelola Jejak Digital Yang Baik
Judul literasi : Yuk Kelola Jejak Digital Yang Baik
Narasumber : Dedi Dwita
Moderator : Helwiyah
Waktu : 16.00 – 18.00
Penulis: Miswan
"Menulis adalah mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan, daya, dan kemampuannya saja, tetapi ia sertakan seluruh jiwa dan napas hidupnya". - Stephen King
Salam super untuk kita semua, apa kabar sahabat ku, teman-temanku, guru-guruku yang hebat dan semangat ??... saat ini kita akan melanjutkan materi yang sangat penting.
Oleh karena itu yang menjadi narasumber kali ini adalah bapak Dedi Dwitagama dan moderator Ibu Helwiyah. Pertemuan yang ke 2 yang menjadi Nara sumbernya adalah Bapak Dedi Dwitagama.
Beliau dikenal dari berbagai kalangan adalah seorang dosen yang multitalenta, setiap materi yang disampaikan dapat diterima oleh semua peserta dan mudah untuk dipahami, serta sangat antusias dalam penyapaikan semua materinnya. Gayanya energik, inspiratif, membuat kita semua yang mengikuti materinya menjadi semangat tanpa ngantuk, sehingga secara tidak terasa aura semangatnya bisa memacu andrealin kita untuk mencontohnya.
Apalagi materi yang disampaikan sangat uptodate yaitu:" Yuk kelola Jejak Digital Yang Baik" Seperti tugas yang pertama kali setelah kita mengikuti kegiatan pada pertemuan ke-2, dilanjutkan membuat resum di blog ini, dengan tujuan supaya kita sebagai peserta benar-benar menyimak dan mengikuti secara runtut berdasarkan materi yang disampaikan, kemudian kita tuangkan kembali ke dalam tulisan dibuat narasi seperti ini. Kegiatan ini sebenarnya sangat bagus sekali, karena dengan membuat laporan seperti ini bagi saya otomatis menuntut kita untuk belajar menulis, rajin membaca berbagai macam literi dan informasi dalam menunjang kualitas tulisan kita. Bagi mereka yang sudah terbiasa memang sangatlah mudah, tapi bagi saya agak lama karena masih taraf belajar, tapi tetap semangat walau terlambat karena ingin bisa maka saya haruslah mencoba. "berani mencoba dan mencoba, insya allah kita akan bisa". hee. biar lebih semangat, sebab tidak ada kata terlambat bagi orang yang ingin meningkatan kemampuan diri, khususnya penguasaan digital di era mileial 5.0 sehinga kita memiliki jejak digital yang akan dikenal secara profesional.
Nah. Kalau begitu sahabat-sahabahku yang super. Coba kita sedikit merenungkan tentang orang-orang yang anda kagumi, anda kenal dari mulai guru SD, SMP, SMA/SMK, tokoh masyarakat atau seorang Dosen sampai Profesor sekalipun, kenapa mereka tidak banyak yang memiliki jejak digitalnya ya?...ini karena mereka tidak pernah serius mengelola jejak digitalnya. Tentu ada banyak alasan yang lainya, ada yang beralasan, wah dulu tidak ada internetnya… dsb. terlepas dari hal tersebut, kita harus berusaha membuat sejarah diri bagi diri kita agar jejak digital kita akan dikenal oleh orang lain.
Coba kita renungkan dari seorang pahlawan di negeri yang kita cinta diantaranya ki hajar dewantoro, cut nyadien ..., atau tokoh Nasional yang lainya, mungkin hidup di era internet belum ada, begitu pula dengan kisah para Anbiya, termasuk kisah Nabi Muhammad, SAW, yang telah terjadi 14 abad yang silam. semua itu berasal dari era digital(internet) belum ditemukan
Pertanyaannya adalah: Apakah mereka mengelola jejak digitalnya sendiri ? ..... tidak bahkan imposible, bahkan mereka tak tahu apa itu internet, apa itu digital.
Ternyata kisahnya tersebut telah ditulis oleh orang lain ... , nah, sekarang, bagaimana caranya agar kisah kita pun bisa seperti itu. juga bagaimana juga cara kita bisa mengelola jejak digital dengan baik agar bisa dikenang sepanjang masa? Salah satunya adalah kita belajar menulis di blog seperti ini??
Memangsih, pada awalnya terasa sangat berat, sulit, dikarenakan kita tidak biasa menulis dan membaca, karena sumber seorang bisa menulis dengan lancar modalnya adalah sering membaca, namun dengan adanya motivasi yang terus di asah, mainsite yang diluruskan, ditambahlagi lagi ada pelatihan yang diadakan seperti saat ini yang bisa berkumpul dengan penulis blogger terkenal, ya sudah kita semakin bertambah semangat. Tahapan ini tentu dilakukan secara perlahan-lahan, mulailah menulis dengan satu huruf, dirangkai jadi kata, lanjut jadi kalimat. dan dilakukan secara kontiyu, maka belajar menulis bukan suatu hambatan yang besar tapi seperti kebutuhan yang harus dituangkan didalam catatan seperti diblog yang saat ini kita pelajari.
Bahkan banyak seorang yang awalnya menjadi penulis pemula, karena dikerjakan dengan tekun, mengikut kaidah penulisan yang ada, yang awalnya sekedar iseng-iseng menulis diblog, setiap peristiwa diarsipkan dan didokumentasikan dan akhirnya tulisan blog tersebut bisa dijadikan buku. Bahkan tulisannya sudah dibuat dibeberapa surat kabar online, saat ini beliau sudahmenjadi penulis profesional. tulisaan yang dibuat diblog sudah menjadi buku The Best Seller. yang penting bagi kita tidak ada kata terlambat untuk meraih kemampuan diri kita khususnya menulis, semua pasti akan mungkin jika kita mau berdoa, berusahan dan istiqomah dengan apa yang kita kerjakan.
Kata Bijak
"Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi." (Andrea Hirata)
"Dan Tuhan memelihara ketidakpastian itu pada seluruh umat manusia agar manusia terus belajar, terus bermimpi dan ujung-ujungnya kita akan kembali padanya." (5 cm, Donny Dhirgantoro)
Semoga Tuhan
memberikan kekuatan dan kemampun bagi diri kita yang sedang belajar untuk menjadi penulis yang terbaik.
Bagus pak, semangat terus ya
BalasHapusterima kasih bu nuryani atas supportnya semoga bunda juga sukses terus dalam karya terbaiknya
Hapus