Pertemuan ke 4 YUK CEGAH CYBERBULLYING (Wijaya Kusumah, M.Pd)
YUK CEGAH CYBERBULLYING (Wijaya Kusumah, M.Pd)
"Dapat kita bayangkan apabila seseorang di bully di media sosial, diserang dengan komentar negatif dengan kata kasar dan tak senonoh, semua temannya bahkan keluarganya pasti akan membacanya. Ditambah lagi kalau pelaku Cyber bullying mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban. Hal itu akan berdampak buruk bagi si korban. Maka dari itu jangan remehkan Cyber bullying, karena hal itu dapat menyebabkan kesehatan mental korban terganggu". Kata Om Jey (8/11/21).
Bahkan berdasarkan data otentik dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada tahun 2019, tercatat 49% pengguna internet pernah menjadi korban cyberbullying. Tentunya kondisi ini bisa berdampak bagi kesehatan mental pengguna internet. Jangan remehkan cyberbullying, karena dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan dampak dari cyberbullying lebih berbahaya dibandingkan dengan di dunia nyata. Pelaku biasanya mengunggah informasi pribadi orang lain baik dalam bentuk gambar atau video dengan tujuan mempermalukan dan menyakiti korbannya. Korban akan mengalami trauma psikologis karena pelaku biasanya melakukan berulang-ulang dan menghasut orang lain untuk mengikutinya, meskipun orang lain itu kerap kali tidak mengenal korban. Perlu assesment tertentu untuk mengetahui tingkat traumatik korban cyberbullying juga penanganan yang ekstra untuk menangani masalah ini.
www.lentera.my.id |
Akhirnya Amanda rela merekam dirinya melalui videocam dan menunjukkan payudaranya. Malangnya, ternyata orang asing tersebut mengambil foto topless Amanda dan mengajaknya live sex. Dirinya diancam akan dibunuh jika tidak menuruti permintaan orang tersebut.
Anehnya orang kenalan dari dunia maya mengetahui identitas Amanda. Penolakan gadis belia ini membuat foto-foto bugilnya disebarkan melalui internet. Foto Amanda pun menjadi buah bibir di sekolah, lingkungan rumah, dan keluarganya. Ia tak kuasa menahan depresi akut hingga memutuskan bunuh diri.(dslalawfirm.com )
Lalu Bagaimana cara mencegah cyber bullying?
Tidak terlalu sering atau terlalu banyak melakukan posting. Posting atau berbagilah kehidupanmu di dunia maya sewajarnya agar tidak menimbulkan kesempatan bagi orang lain untuk membully kamu. Dan Perlu diberikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak. Orang tua dan guru harus paham soal ini. Sebab informasi yang sudah diposting, ibarat paku yang sudah menempel pada kayu. Walaupun pakunya sudah diambil, bekas lubangnya masih ada.
Hindari konten postingan yang aneh. Hal ini agar mencegah pro dan kontra terhadap postingan yang kita lakukan. Pilihlah konten bermanfaat untuk kamu posting.
Pintar-pintar memilih teman di sosial media. Kebanyakan diantara kita senang jika memiliki banyak teman di sosial media. Ada manfaat dari memiliki banyak teman/follower tetapi, juga memiliki resiko untuk menimbulkan komentar yang tidak baik pula.
Tidak sembarang bercerita di sosial media. Ini adalah poin terpenting dalam bijak bersosial media, yaitu berhati-hati menulis, curhat, atau mengupload foto/video pribadimu. Tidak semua oran di sosial media peduli denganmu, mungkin ia hanya ingin tahu bahkan berpotensi melakukan cyberbullying padamu.
Cara menghindari Cyber bullying, kita mulai dengan langkah sederhana. Misalnya dengan menyebarkan kampanye aksi #BalasYangBaik di sosial media, lalu ajak teman-teman untuk ikut dalam kampanye tersebut. Bisa dalam bentuk foto, video atau quotes. Kampanye anti Cyber bullying harus terus di gemakan.
Para pembaca yang setia, Kementrian Kominfo memiliki strategi konprehensif dari hulu hingga ke hilir untuk mencegah perundangna daring. Karena selama PJJ dilaporkan banyak terjadi Cyberbullying. Oleh karena itu kita perlu adanya Edukasi yang dapat kita ajarkan kepada keluarga dan para peserta didik kita diantaranya:
1. Educasi anak
Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan
jejaring online yang aman. Edukasi menjadi langkah paling dasar dalam
mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam
kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk memperoleh
pendidikan," Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua dan
guru.
2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan
Selanjutnya, orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Meski, hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada salahnya mengajarkan. Beberapa
cara menghadapi cyberbullying yang bisa Anda ajarkan kepada anak yaitu
tidak menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja
orang yang mem-bully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi.
3. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi.
Langkah
selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial.
Pengaturan privasi di media sosial sangat membantu mencegah kasus cyberbullying pada anak. Data pribadi anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan digital. Sekarang,
dengan adanya dunia maya banyak pelaku cyber bully, (sebutan untuk
pelaku bully di sosial media) berlindung di anonymous account untuk
mem-bully orang lain. Setiap orang pun dituntut untuk pandai bersikap
dalam menggunakan sosial media.
Setelah kita memberikan Educasi kepada anak, lalu Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. yang biasa disapa Om Jay, melanjutkan materinya yaitu: Apa yang harus dilakukan jika seseorang sudah menjadi korban cyberbullying, simak ya ?
1. Jangan merespon. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu kita jangan sampai terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan.
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku Cyber bullying akan membuat kita ikut menjadi pelaku dan menyuburkan aksi tak terpuji ini.
3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah untuk menyimpan bukti dengan mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lain yang dikirim pelaku, untuk selanselanjutnya kita jadikan sebagai barang bukti untuk melapor ke pihak yang bisa membantu.
4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan room chat.
5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan sisiko seseorang menjadi korban dari Cyber bullying.
6. Jika sudah meresahkan, laporkan pihak berwenang. Adukan hal itu kepada pihak berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka segera lapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling yang ada di sekolah. Selain mengamankan korban, hal ini juga membantu memperbaiki sikap mental dari pelaku.
- Pengertian Bullying dan Jenis-jenisnya yang Harus Diwaspadai https://www.sehatq.com/artikel/pengertian-bullying-dan-jenis-jenisnya-yang-harus-diwaspada
- Cara Menghentikan & Mencegah Bullying pada Anak https://www.haibunda.co/parenting/20200910133020-61-161188/7-cara-menghentikan-mencegah-bullying-pada-ana
- Dampak & Kasus Cyberbullying di Indonesia: https://www.dslalawfirm.com/cyberbullying/
- Strategi Kominfo Cegah Cyberbullying saat Pembelajaran Daring https://aptika.kominfo.go.id/2020/09/strategi-kominfo-cegah-cyberbullying-saat-pembelajaran-daring/
- Berbagi cerita pengalaman korban cyberbullying http://nurhandayani.gurusiana.id/article/2020/2/berbagi-cerita-pengalaman-korban-cyberbullying-2316780?bima_access_status=not-logged
Mantap Pak, keren semangat....
BalasHapusterima kasih bu Nuryani atas dukungannya
BalasHapus