Pertemuan ke 4 YUK CEGAH CYBERBULLYING (Wijaya Kusumah, M.Pd)

YUK CEGAH CYBERBULLYING (Wijaya Kusumah, M.Pd)


Sumber: miniorange.com
 
Pertemuan ke          :  4
Hari/Tanggal          : Senin, 8 November 2021
Narasumber            : Wijaya Kusumah, M.Pd
Moderator               : Rosminiyati 
 
Hai pembaca tulisan miswan,✋
Apakabar ? semoga selalu dalam keadaan sehat lahir dan juga sehat batin, Amiin Yaa robbal 'alamiin. 
Nah kali ini kita akan membahas sebuah tema yang tidak kala menariknya dengan tema sebelumnya, karena tema ini sudah masuk dalam dunia Digital loh, apalagi efeknya sangat komplikatif dan sangat dahsyat sehingga mampu menggoncang psikologis seseorang, oleh karena itu harus menjadi perhatian bagi orang tua, masyarakat dan juga guru di sekolah, adapun tema yang kita bahas kali ini adalah:  "Yuk Cegah Cyberbullying".
 
Cyber bullying sudah menjadi fenomena baru, objeknya tidak hanya terjadi di kaum remaja bahkan juga dialami oleh publik figure, sampai artis pun juga mengalaminya. Coba kita bayangkan betapa besarnya efek dari Cyber bullying itu.
Cyber bullying lebih kejam  dibandingkan bullying karena  meninggalkan jejak digital foto, video, dan tulisan.

Agar pemahaman kita lebih menarik  lagi tentang bullying, maka para pembaca yang setia, mari kita ikuti terus  materi yang akan disampaikan oleh Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau biasa disapa Om Jay, yang seharusnya yang menjadi narasumber adalah bapak Munif Chatib. Beliau berhalangan karena sakit. Mari kita doakan beliau agar kembali sehat. Aamiin

Lalu, apa sih arti dari cyberbullying?
 
Cyberbullying adalah perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang yang menggunakan teknologi. Berbeda dengan bullying yang terjadi di offline. Cyber bullying ini justru lebih parah lagi. Hal ini disebabkan pada bully offline biasanya yang mengetahui hanya orang-orang yang melihat secara langsung, tetapi kalau Cyber bullying semua orang yang online dan terkoneksi dengan dunia internet meraka  bisa melihatnya. 
 
Cyberbullying juga dapat diartikan sebagai perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendakan seseorang. Cyberbullying banyak menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online dan juga tidak sedikit orang dewasa yang terkena dampaknya. Seseorang melakukan cyberbullying dengan berbagai motif. Hal yang paling konyol dilakukan oleh seorang netizen ia melakukan cyberbullying melalui DM (direct message) instagram hanya untuk mendapatkan balasan DM.
 
Perlu untuk diketahui, cyberbullying adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman terhadap komentar/informasi/gambar foto yang ditujukan untuk dirinya, yang bertujuan menyakiti, intimidasi, menyebar kebohongan dan menghina, yang diunggah di internet, jejaring media. Hal ini dilakukan oleh orang lain dengan tujuan tertentu. Anak-anak kita jangan sampai menjadi korbannya.

"Dapat kita bayangkan apabila seseorang di bully di media sosial, diserang dengan komentar negatif dengan kata kasar dan tak senonoh, semua temannya bahkan keluarganya pasti akan membacanya. Ditambah lagi kalau pelaku Cyber bullying mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban. Hal itu akan berdampak buruk bagi si korban. Maka dari itu jangan remehkan Cyber bullying, karena hal itu dapat menyebabkan kesehatan mental korban terganggu". Kata Om Jey (8/11/21).

Bahkan berdasarkan data otentik dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada tahun 2019, tercatat 49% pengguna internet pernah menjadi korban cyberbullying. Tentunya kondisi ini bisa berdampak bagi kesehatan mental pengguna internet. Jangan remehkan cyberbullying, karena dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan dampak dari cyberbullying lebih berbahaya dibandingkan dengan di dunia nyata. Pelaku biasanya mengunggah informasi pribadi orang lain baik dalam bentuk gambar atau video dengan tujuan mempermalukan dan menyakiti korbannya. Korban akan mengalami trauma psikologis karena pelaku biasanya melakukan berulang-ulang dan menghasut orang lain untuk mengikutinya, meskipun orang lain itu kerap kali tidak mengenal korban. Perlu assesment tertentu untuk mengetahui tingkat traumatik korban cyberbullying juga penanganan yang ekstra untuk menangani masalah ini.

www.lentera.my.id
Sebagai contoh, penah terjadi salah satu kasus cyber bullying di Indonesia yang sempat menggemparkan di dunia yang dialami oleh Amanda Todd. Awalnya Amanda mengenal orang asing melalui internet ketika duduk dibangku SMP. Setelah berkomunikasi lama dan intense hingga akhirnya dekat, kenalannya ini membujuknya untuk mengirim video bugil.

Akhirnya Amanda rela merekam dirinya melalui videocam dan menunjukkan payudaranya. Malangnya, ternyata orang asing tersebut mengambil foto topless Amanda dan mengajaknya live sex. Dirinya diancam akan dibunuh jika tidak menuruti permintaan orang tersebut.

Anehnya orang kenalan dari dunia maya mengetahui identitas Amanda. Penolakan gadis belia ini membuat foto-foto bugilnya disebarkan melalui internet. Foto Amanda pun menjadi buah bibir di sekolah, lingkungan rumah, dan keluarganya. Ia tak kuasa menahan depresi akut hingga memutuskan bunuh diri.(dslalawfirm.com )

Lalu Bagaimana cara mencegah cyber bullying? 

  1. Tidak  terlalu sering atau terlalu banyak melakukan posting. Posting atau berbagilah kehidupanmu di dunia maya sewajarnya agar tidak menimbulkan kesempatan bagi orang lain untuk membully kamu. Dan Perlu diberikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak. Orang tua dan guru harus paham soal ini. Sebab informasi yang sudah diposting, ibarat paku yang sudah menempel pada kayu. Walaupun pakunya sudah diambil, bekas lubangnya masih ada. 

  2. Hindari konten postingan yang aneh. Hal ini agar mencegah pro dan kontra terhadap postingan yang kita lakukan. Pilihlah konten bermanfaat untuk kamu posting.

  3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media. Kebanyakan diantara kita senang jika memiliki banyak teman di sosial media. Ada manfaat dari memiliki banyak teman/follower tetapi, juga memiliki resiko untuk menimbulkan komentar yang tidak baik pula. 

  4. Tidak sembarang bercerita di sosial media. Ini adalah poin terpenting dalam bijak bersosial media, yaitu berhati-hati menulis, curhat, atau mengupload foto/video pribadimu. Tidak semua oran di sosial media peduli denganmu, mungkin ia hanya ingin tahu bahkan berpotensi melakukan cyberbullying padamu.

  5.  Cara menghindari Cyber bullying, kita mulai dengan langkah sederhana. Misalnya dengan menyebarkan kampanye aksi #BalasYangBaik di sosial media, lalu ajak teman-teman untuk ikut dalam kampanye tersebut. Bisa dalam bentuk foto, video atau quotes. Kampanye anti Cyber bullying harus terus di gemakan.

Para pembaca yang setia, Kementrian Kominfo memiliki strategi  konprehensif dari hulu  hingga ke hilir untuk mencegah perundangna daring. Karena selama PJJ dilaporkan banyak terjadi Cyberbullying. Oleh karena itu kita  perlu adanya Edukasi yang dapat kita ajarkan kepada keluarga dan para peserta  didik kita diantaranya:

1. Educasi anak
Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman. Edukasi menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk memperoleh pendidikan," Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua dan guru.


Anak-anak mesti diberikan pemahaman mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu. Para pelaku cyberbullying biasanya melakukan bully tanpa alasan yang jelas, iseng-iseng, atau merasa memiliki power/kekuatan dibandingkan orang yang ditindasnya. Kita bisa bisa menjelaskan  kepada anak-anak tentang kewargaan digital artinya bahwa semua aktivitas kita di media sosial memiliki kode etik dan akan meninggalkan jejak digital. Begitu juga jejak bullying yang dilakukan di dunia digital, dapat terlacak dengan mudah dan cepat.

2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan
Selanjutnya, orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Meski, hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada salahnya mengajarkan. Beberapa cara menghadapi cyberbullying yang bisa Anda ajarkan kepada anak yaitu tidak menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-bully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi.

3. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi.
Langkah selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Pengaturan privasi di media sosial sangat membantu mencegah kasus cyberbullying pada anak. Data pribadi anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan digital. Sekarang, dengan adanya dunia maya banyak pelaku cyber bully, (sebutan untuk pelaku bully di sosial media) berlindung di anonymous account untuk mem-bully orang lain. Setiap orang pun dituntut untuk pandai bersikap dalam menggunakan sosial media.

Setelah kita  memberikan Educasi kepada anak, lalu  Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. yang biasa disapa Om Jay, melanjutkan materinya yaitu: Apa yang harus dilakukan jika seseorang sudah menjadi korban cyberbullying, simak ya ?

1. Jangan merespon. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu kita jangan sampai terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan.  

2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku Cyber bullying akan membuat kita ikut menjadi pelaku dan menyuburkan aksi tak terpuji ini. 

3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah untuk menyimpan bukti dengan mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lain yang dikirim pelaku, untuk selanselanjutnya kita jadikan sebagai barang bukti untuk melapor ke pihak yang bisa membantu. 

4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan room chat

5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan sisiko seseorang menjadi korban dari Cyber bullying. 

6. Jika sudah meresahkan, laporkan pihak berwenang. Adukan hal itu kepada pihak berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka segera lapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling yang ada di sekolah. Selain mengamankan korban, hal ini juga membantu memperbaiki sikap mental dari pelaku. 

 
Sebagai referensi tambahan tentang Bullying : 
  1. Pengertian Bullying dan Jenis-jenisnya yang Harus Diwaspadai https://www.sehatq.com/artikel/pengertian-bullying-dan-jenis-jenisnya-yang-harus-diwaspada 
  2. Cara Menghentikan & Mencegah Bullying pada Anak https://www.haibunda.co/parenting/20200910133020-61-161188/7-cara-menghentikan-mencegah-bullying-pada-ana 
  3. Dampak & Kasus Cyberbullying di Indonesia: https://www.dslalawfirm.com/cyberbullying/
  4. Strategi Kominfo Cegah Cyberbullying saat Pembelajaran Daring https://aptika.kominfo.go.id/2020/09/strategi-kominfo-cegah-cyberbullying-saat-pembelajaran-daring/ 
  5. Berbagi cerita pengalaman korban cyberbullying  http://nurhandayani.gurusiana.id/article/2020/2/berbagi-cerita-pengalaman-korban-cyberbullying-2316780?bima_access_status=not-logged
Terima kasih kepada pada para pembaca yang masih setia mengikuti informasi tentang "Yuk Cegah Cyberbullying". Semoga artikel yang sederhana ini bisa berbagi  informasi dan bermanfaat bagi kita semua.
"Salam sukses bagi para pembaca dan salam sukses bagi kita semua".

Selamat mengikuti  artikel selanjutnya....
 
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTEMUAN KE 12 MENGEKSPRESIKAN DIRI YANG BAIK DI MEDIA SOSIAL

Pertemuan ke 2: Yuk kelola Jejak Digital Yang Baik

Pertemuan ke 6: Menjadi Pejuang Kebenaran Di Tengah Gempuran Hoaks