Pertemuan ke 13 Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial, dan Dunia Digital

 

Gelombang                   : 1

Hari/tanggal                  : Senin, 29 November 2021

Narasumber                  : Aam Nurhasanah

Moderator                     : Dail Ma'ruf

 

Menyebarkan berita yang sebetulnya sudah kita ketahui  "bohong" adalah kejahatan kemanusiaan. ~ Handoko Gani

 

"Kebohongan kita seperti kanker yang menyebar ke setiap area kehidupan kita."

 - Simone Elkeles

 

                                                                                             

Pemateri kali ini adalah seorang yang  hebat, pernah gagal mengikuti kelas menulis Om jay,

tapi akhirnya melejit melahirkan banyak karya yang luar biasa, hasil karya sudah sudah 37 buku,  baik buku Antologi  maupun buku solo, beliau sangat mengagumi, salah satunya adalah pak Haji Tamrin yang karyanya 2.756 konten di kompasindo selama 10 tahun,

 

Dengan keuletan dan komitmen menulis setiap hari, penulis pernah meraih Juara 1 Lomba Blog PGRI Maret 2021 mendapatkan hadiah uang tunai 1.500.000, vocer makan, dan printer Epson L120, Juara 10 besar artikel HUT AISEI mendapatkan Webcam Logitech C270, Juara 1 Lomba Kreasi Masker HUT Dharma Wanita Persatuan(2021), Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Mari simak cv saya dan tinggalkan komentarnya yuks, “ujar pak dail dengan semangatnya.

Aam Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan mulai dari  SD  Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012. Saat ini, saya menjadi kepala sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS MAHIDA) di Cipanas Lebak.

 

Penulis memulai karir sebagai blogger penulis pemula, melangkah menjadi moderator, narasumber, kurator, sekarang sedang belajar menjadi editor dari naskah peserta kelas belajar menulis Omjay dan naskah teman-teman guru lainnya.

 

Untuk lebih lengkapnya biodata dan hasilkarya bu aam bisa diliat di link dibawah ini

https://aamnurhasanah12.blogspot.com/search/label/My%20Profil

 

 

 

moderator kali ini adalah pak Dail alumni gelombang ke 20 yang super duper yang luar biasa semangatnya, ujar bu amm Ketika awal membuka  materinya.

 

Berbincang dengan Hoax, sosmed dan Dunia Digital, Seru banget itu.

Seperti tema kali ini, bincang santai dengan hoaks, medsos, dan dunia digital, tentunya ketiga hal ini sangat berkaitan satu sama lain

 

Apa itu HOKS?

Sebelum  di jelaskan tentang HOKS, maka ada permainan yang diberikan bu aam, yaitu membuka https://www.menti.com/bpgc8gqab1

Tampilan awal


 

 

 

 

 

 

Tampilan akhir


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jadi Hoaks adalah adalah berita bohong atau berita yang sesungguhnya harus diverifikasi kebenarannya. Jangan dulu percaya dan main share saja jika informasinya belum valid.

Jika kita menerima berita hoax dari orang yang belum kita kenal, kita bisa melaporkannya ke kominfo.

 

Sekarang, banyak orang yang ahli menyalah gunakan medsos untuk kepentingan yang tidak bertanggung jawab. Ujar bu Aam. 

 

Untuk kasus yang saya alami lewat WA atau telegram, modusnya si penipu adalah menunggu respon kita untuk menjawab OK. Selanjutnya dia akan meminta nomor pin telegram kita. Jika kita berikan, maka selanjutnya akan disalah gunakan.

 

Dulu 2020, Saya juga pernah menerima telpon katanya menang hadiah. Tapi harus ngasi nomer pin 6 angka di pesan WA. Ini juga hoax yah bapak ibu. Nantinya WA kita dibajak dan disalahgunakan

 

Untuk kasus Pak Dail, kita akan disuruh memilih operator jaringan yang kita gunakan, lalu meminta mengirimkan link ini ke orang lain, hingga grafiknya bisa penuh 100%

 

 

Apa trik agar kita tidak terjerat perangkat hoax di medsos Bun?

 

Intinya, Ayo gunakan medsos dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Akan lebih bijak jika kita share ilmu yang bermanfaat. kadang jari ini suka iseng pengen nyoba, benar gak sih?? Gimana tuh ?

Betul. Tapi sebaiknya jika itu hoax kenali dan cermati dulu sebelum di share agar tidak merugikan orang lain

  

Nah ini ada beberapa Ciri-ciri hoax yang bisa dikenali :

 

1. Menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan.

2. Sumber tidak jelas dan tidak ada yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi.

3. Pesan sepihak, menyerang, dan tidak netral atau berat sebelah.

4. Mencatut nama tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal.

5. Memanfaatkan fanatisme atas nama ideologi, agama, suara rakyat.

6. Judul dan pengantarnya provokatif dan tidak cocok dengan isinya.

7. Memberi penjulukan.

8. Minta supaya di-share atau diviralkan.

9. Menggunakan argumen dan data yang sangat teknis supaya terlihat ilmiah dan dipercaya.

10. Artikel yang ditulis biasanya menyembunyikan fakta dan data serta memelintir pernyataan  narasumbernya.

11. Berita ini biasanya ditulis oleh media abal-abal, di mana alamat media dan penanggung jawab tidak jelas.

12. Manipulasi foto dan keterangannya. Foto-foto yang digunakan biasanya sudah lama dan berasal dari kejadian di tempat lain dan keterangannya juga dimanipulasi.

 

     

                                                                 

Selanjutnya  sesi tanya jawab dengan bu Aam.

Pertanyaan  pertama: Bagaimana trik sukses Bu Aam  memiliki puluhan buku solo dan antologi disela sela kesibukan beliau bisa beri kami tips tips nya bu agar bisa sukses seperti prestasi yang diraih narasumber Bu Aam?

 

Tipsnya cuma satu. Belajar menulis setiap hari. Satu tahun yang lalu, saya belum menjadi penulis. Karena saya melatihnya setiap hari seperti judul buku Omjay, Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi, akhirnya buku saya bisa sampai 37 buku. Coba menulis hal-hal yang sederhana. Semudah kita update status di medsos dan gabung kelas menulis Omjay. Saya sudah membuktikan keajaiban menulis setiap hari lewat blog, bisa jadi brankas ide tulisan. Satu hari satu halaman, 1 tahun 360 halaman. Bisa jadi buku yang tebal tuh. Ayo cobaa ya

 

Pertanyaan  kedua: Menurut saya seringkali berita hoaks disebarkan justru oleh orang yang berpendidikan. Atau justru oleh orang yang mungkin berpengaruh di lingkungan tersebut. Katakan seperti di sekolah. Sehingga ketika kita yang mengingatkan nya justru dibela oleh orang-orang di sekitarnya.

Bagaimana sikap kita seharusnya?.

 

Menurut saya, kalau kita sudah memberi tahu bahwa itu hoaks namun orang tersebut masih dibela bahwa beritanya benar, kita bisa buktikan dengan mengecek kebenarannya terlebih dahulu

Bukti dan klarifikasi salah satu penjawaban apakah itu hoaks atau tidak

 

Pertanyaan  ketiga: Bagaimana cara mengetahui/mengenali kalau berita yang kita terima tersebut adalah hoaks. Bukti dan klarifikasi salah satu jawaban apakah itu hoaks atau

Tips utk terhindar dan tidak menjadi korban hoaks.Tipsnya kita lebih bijak lagi dalam menyaring informasinya

 

Pertanyaan  ke empat: Apa yang kita harus lakukan bila ada yang menyebar hoaks di grup, apakah di laporkan ke admin agar di keluarkan, atau meminta admin untuk melakukan peringatan kpd orang tersebut?.

 

Kebetulan saya adalah admin di kelas menulis dan admin di grup sekolah. Yang saya lakukan adalah saat di grup menerima pesan hoaks, biasanya kita memberi tahu bahwa itu hoaks dan jangan diteruskan ke orang lain. Takutnya, orang yang menerima pesan karena ketidak tahuannya kita wajib saling mengingatkan.. Jika orangnya tidak dikenal dan mencurigakan, biasanya langsung saya keluarkan

 

Pertanyaan  ke lima: Apakah perlu secara periode kita mengamankan akun agar tidak di bajak.

Amankan akun dengan verifikasi 2 langkah. Ada di menu pengaturan akun

Posting yang penting, jangan asal posting. Jarimu harimaumu, kalau tidak mau diterka harimaumu, lebih cakap dan cerdas, Kalau tidak mau mau di terkam kalau diterkan, maka hati-hatilah!

 

Jadi dari paparan penjelasan ibu Aam,maka yang bisa kita ambil manfaatnya adalah:

sebelum menyebarkan berita atau informasi, kita harus menelusurinya dengan teliti. Beritanya darimana, penulisnya siapa, kapan terjadinya, apakah sesuai dengan kejadian sesungguhnya atau tidak, bahkan bila perlu membandingkan sumber berita satu dengan yang lain. Hal ini agar mengetahui berita mana yang benar dan berita mana yang salah. Karena kebenaran itu mahal harganya. Artinya kita harus tabayyun

Berita palsu merugikan masyarakat. Masyarakat menjadi was-was ketika ada berita yang menakutkan, padahal belum terbukti kebenarannya.

 

Di akhirat kelak, pertanggung jawaban yang diminta oleh Allah tidak hanya kepada pembuat berita saja, namun juga siapa yang menyebarkannya. Allah lberfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang datang membawa berita bohong itu adalah golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa perbuatan mereka itu membawa akibat buruk bagi kamu, bahkan itu adalah membaikkan. Setiap orang akan mendapat hukuman dari sebab dosa yang dibuatnya itu. Dan siapa yang mengambil bagian terbesar akan mendapat siksaan yang besar pula” (Q.S An-Nur [24] : 11)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTEMUAN KE 12 MENGEKSPRESIKAN DIRI YANG BAIK DI MEDIA SOSIAL

Pertemuan ke 2: Yuk kelola Jejak Digital Yang Baik

Pertemuan ke 6: Menjadi Pejuang Kebenaran Di Tengah Gempuran Hoaks