PERTEMUAN KE 5 “STATEGI MENANGKAL HOXS”
Resume hari ke 5
Rabu, 10 November 2021
Narasumber : Heni Mulyati, M.Pd
Moderator : Muliadi
Assalamualaikum hallo rekan-rekan Guru Motivator Literasi Digital, dengan mengucapkan bismillah saya memulai menulis resume ke 5 dalam kegiatan pelatihan literasi digital dengan tema Jangan Sebarkan Hoaks dengan Judul "Strategi Menangkal Hoaks", hari ini bertepatan dengan hari pahlawan semoga kita semua menjadi guru-guru motivator yang mewarisi jiwa kepahlawanan para pejuang dan founding fathers kita, guru sebagai garda terdepan dalam menyiapkan generasi emas Indonesia di tahun 2045 ditengah tantangan era disrupsi 4.0. menuju era. 5.0. dengan bekal kemampuan menulis, kitab isa mencerdaskan anak banyak untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia.
yang menjadi Narasumber adalah Seorang Guru cantik jelita beliau bernama : Heni Mulyati, M.Pd, dilahirkan di Cilacap, 11 Januari 1982, dan menamatkan pendidikan S1 dan S2 di UNJ, Bidang BK serta meraih IPK 3,83 dan 3,71, beliaupun aktif sebagai penulis buku Informatika untuk SMA Kelas X, XI, dan XII penerbit Andi juga sebagai Koordinator Tim Buku Panduan (Literasi Media: Kurikulum, Panduan Materi Narasumber), serta penulisan berbagai Jurnal, beliau kini menjabat sebagai Koordinator Pengembangan Kurikulum Literasi Media, Mafindo bekerja sama dengan internews, didukung USAID.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks atau hoax adalah berita bohong atau berita tidak bersumber. Hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Ada juga yang mengartikan hoax adalah sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, namun ‘dijual sebagai kebenaran. Atau ada lagi juga yang mengartikan bahwa hoax adalah berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Jadi hoaks itu bukan sekedar misleading alias menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak memiliki landasan faktual, namun disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta.
Tujuan orang membuat hoaks adalah untuk Membuat, menggiring, dan membentuk opini publik/persepsi, Untuk bersenang-senang yang menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media social, Lelucon/sekedar iseng, Menjatuhkan pesaing (black campaign), Promosi dengan penipuan, Ajakan untuk berbuat amalan-amalan baik yang sebenarnya belum ada dalil yang jelas di dalamnya.
Dalam pembahasan kali ini berisi tentang:
1. Perkembangan era digital dan banjir informasi
2. Hoaks, Motif, Jenis, Ciri dan Dampaknya.
3.Tips periksa fakta secara singkat.
Bagian pertama: Perkembangan era digital berawal dari tidak adanya internet sehingga media informasi saat itu sangat terbatas seperti: Televisi, Radio, dan Koran Cetak, Telepon Umum yang menggunakan koin, berkirim surat lewat Pak Pos hingga menunggu berhari-hari. semua berubah setelah internet ada siapun bisa menjadi pembuat, penyebar, dan pengguna informasi, situasi di tengah banjir informasi. Perubahan teknologi berdampak pada masifnya informasi yang beredar di grup percakapan, baik informasi yang serius hingga hal-hal yang tidak pantas bisa jadi bagi beberapa orang situasi ini tidak nyaman.
Ada beberapa situasi yang perlu kita sadari terkait dengan banjir informasi sebagai berikut;
1. Era Post Truth yang di tandai dengan ketika suatu fakta diberikan, seseorang cenderung tidak menerimanya, karena emosi yang dominan dan keyakinan pribadi.
2.Matinya Kepakaran merupakan situasi yang perlu kita waspadai terutama saat pandemi Covid-19 banyak orang yang memberikan gagasan namun bukan ahlinya.
3. Filter bubble dan echo chamber ruang dimana kita harus menyaring informasi yang masuk, karena informasi yang di sampaikan cenderung sama dan berulang. Filter bubble mangacu pada data atau history pengguna sedangkan echo chamber berdasarkan keamanan iformasi atar pengguna.
Selain kemudahan yang diberikan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ada sisi lain yang menjadi perhatian bersama yaitu peredaran hoaks di masyarakat. Mafindo melakukan pemeriksaan fakta berdasarkan laporan yang masuk terdapat 2.298 hoaks selama tahun 2020, tema tentang politik dan kesehatan peringkat ke 2 terbesar (sumber: Litbang Mafindo).
Dari berita ini ada hal lain yang perlu kita sadari, dampak lingkaran kita terbatas pada orang - orang yang satu ide saja istilah dari filter bubble dan echo chamber.
Bagian ke dua dari pembahasan diatas mengenai hoaks, motif, jenis, ciri, dan dampaknya sebagai berikut:
Hoaks sudah ada sejak abad ke- 17 dari asal kata Hocus. Hocus pocus, mirip dengan sim salabim di sulap. Pengertiannya Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar. Tetapi mengapa masih banyak yang percaya hoaks?, alasannya antara lain:
1. Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata.
2. Polarisasi masyarakat
3. Belum cakap memilah informasi dan minimnya kemampuan periksa fakta.
Banyak alasan orang menyebarkan hoaks motifnya ekonomi, atau ada orang-orang yang membuat situs tertentu yang isinya provokatif, ketika orang mengunjungi situs tersebut, mereka mendapatkan keuntungan ekonomi (click bait) oleh sebab itu kita perlu waspada bersama.
Ada pula Misi informasi yaitu : informasi salah, penyebarnya tidak tahu kalau itu salah tidak disengaja dan disinformasi ada unsur kesengajaan.
Ciri-ciri informasi hoaks adalah sumber informasi tidak jelas, biasanya bangkitkan emosi, kelihatan ilmiah namun salah, isinya sembunyikan fakta, dan minta diviralkan, ada pula dampaknya pasti menimbulkan perpecahan dan saling curiga antara kita, serta dapat pula menjadi musibah yang paling membahayakan yaitu kematian sesorang karena terlalu percaya dengan informasi yang didapat karena hoaks akhirnya terlambat penanganan medis.
Cara sederhana untuk memeriksa fakta dengan:
a. Gunakan Google Reverse Image/ Google Images untuk cek unggahan foto.
b. Cek pada media yang kredibel (anggota Deawan Pers)
c. Cek pada situs pencari fakta, seperti:
www.tumbackhoax.id atau situs www.cekfakta.com
d. Gabung di Grup FB: Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH)
e. Install aplikasi Hoax BusterTools dari Mafindo
f. Cek pada Kalimasada (WA Mafindo) atau chatbot untuk fungsi sejenis.
3 hal yang perlu dicek fakta: narasi, foto, dan video. Untuk mengecek Hoaks:
1. Simpan nomor Mafindo di kontak WA 0859-2160-0500
2. Buka aplikasi dan kirim pesan apapun untuk mulai percakapan
3. chatbot akan membalas dengan lima pilihan, yaitu:
a. Periksa hoaks
b. Cek fakta terbaru
c. Tips dan trik melawan hoaks
d. Tentang kami
e. Privasi
4. Pilih salah satu menu dengan ketik Angka saja, tekan tombol kirim. Pengguna juga dapat meneruskan pesan yang ingin diperiksa.
Jadi hoaks bukan merupakan produk Jurnalistik tetapi kaitannya dengan UU ITE sama dengan artinya dapat konsekuensi hukum, konten bisa dihapus mendapat sanksi hukum. Maka untuk mengantisipasi agar tidak termakan informasi hoaks, maka peran keluarga dalam hal ini adalah mengedukasi dan menjadi contoh dalam proses penyerapan informasi yang beredar luas di dunia maya. Khususnya Ayah dan Ibu harus menjadi contoh dalam mengidentifikasi manakah berita yang terindikasi hoax maupun bermanfaat untuk dipahami. Demikian juga masyarakat harus belajar dan memberi edukasi yang penting dengan tidak serta merta menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya dengan bijak. Semboyan “jempolmu, harimaumu”. Maka yang harus dilakukan adalah menanamkan etika di era digital sebagai berikut, yaitu:
- Mintalah anak untuk tidak mengunci akun agar tetap terpantau
- Mengajak kritis menyikapi informasi
- Penggunaan media blog dapat melatih anak untuk menjadi penulis
- Eksplorasi minat dan bakat dengan informasi yang ada
- Konsisten menerapkan hukum jika melanggar dan apresiasi jika berhasil
- Ingatkan menghindari tayangan iklan rokok, miras, dan narkoba
- Menanamkan etika berkomunikasi di media social
- Memperkenalkan keanekaragaman, dan situasi ekonomi
Marilah kita bijak dalam menyebarkan suatu berita di media sosial jadi tak ada salahnya kita menyampaikan opini fakta ke media jika dirasa perlu diluruskan. Ayo sebarkan memposting sesuatu hal berita dan pelajari dahulu agar kita tidak terprovokasi Hoaks. Ok saya cukupkan sekian dahulu ya resume yang saya buat, terima kasih.
“Jangan hidup dalam kepura-puraan maupun kebohongan, karena pada akhirnya kebenaran pasti terungkap, dan kamulah yang menderita.”
“Jangan suka menyebarkan berita bohong, jika kamu belum tau yang sebenarnya atau keadaan yang sesungguhnya.”
Komentar
Posting Komentar